Jayapura, Nokenlive.com – Politisi senior partai demokrat provinsi Papua Boy Markus Dawir yang Baru saja dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Periode 2019-2024 berniat mengikuti pertarungan pemilihan kepala daerah di kabupaten Waropen, tetapi masih menunggu perintah dari partai untuk mempersiapkan diri hadapi Pilkada Serentak 2020 nanti.
Kaka Boy sapaan akrab BMD sampaikan bahwa dimana saja ditempatkan sebagai Politikus ia siap, apalagi untuk Waropen; inikan saya punya daerah pemilihan dan pileg kemarin perolehan suara cukup besar yang saya peroleh disana, sehingga ini sudah periode ketiga saya bertarung pada pemilu legislatif jadi tidak ada istilah ragu bagi dirinya.
Sekarang saya tinggal tunggu perintah partai dan sampai hari ini masih menunggu rekomendasi dari PD Papua yang sedianya bakal menggelar rapat dalam waktu dekat terkait pilkada 2020, sesudah rapat nanti hasil rapat itu dibawa ke DPP untuk mendapat pengesahan dan restu kepada kader yang di anggap berpeluang.
Demokrat Sendiri tidak membuka pendaftaran untuk menghadapi Pilkada 2020. Sehingga keseluruhan kader ini tinggal menunggu dari partai saja apakah partai mau memerintahkan untuk kita maju atau tidak, sebagai kader partai kita siap untuk maju, ucap BMD usai melakukan Ibadah syukur di kediamannya Sabtu lalu.
Menurut Boy, kursi legislatif sendiri tidak masalah untuk ditinggalkan itu resiko politik yang harus diambil, kami ini pemain politik tidak ada persoalan berarti.
seperti kemarin 2016 saya ditunjuk partai untuk masuk ke kota Jayapura kemudian pada akhirnya harus diberhentikan oleh KPU walaupun sudah 100-an kali saya kampanye di kota Jayapura ini di 5 distrik 14 Kampung dan 25 Kelurahan sudah tuntas tapi kemudian saya diberhentikan yang kemudian Menteri Dalam Negeri menegaskan saya kembali lagi ke DPRP. Jadi apa saja yang terkait dengan politik di negara ini bisa saja terjadi, tutur anggota komisi IV DPRP tersebut.
Artinya kita sudah tahu untuk bisa maju atau tidak dan harus mengundurkan diri. Itu kan sudah wajib hukumnya, undang-undang Pemilu seperti itu perintanya, untuk saya tidak ada masalah nantinya maju atau harus mundur dari DPR walaupun belum se-tahun ini kita baru dilantik dan harus kembali tinggalkan legislatif lagi itu biasa dan sudah resiko, singkatnya.
Tambah BMD, sebenarnya Ini kita lagi mendorong untuk revisi undang-undang Pemilihan Umum yakni pilpres dan pilkada dipilih rakyat. Sama juga dengan DPD, DPR RI, DPRD provinsi, di kabupaten-kota kita juga dipilih rakyat. Tetapi kalau di eksekutif dia cuma cuti kita di DPR atau legislatif kita harus mengundurkan diri.
Nah Ini yang belum terasa adil untuk kami di partai politik. dan saat ini kita lagi perjuangkan mudah-mudahan segera DPR RI yang baru sudah terbentuk secepatnya mereka bisa membahas ini sehingga harus ada pemerataan atau disamakan, supaya ada rasa keadilan.
Jadi ini kita lagi kejar sehingga harapan untuk revisi undang-undang Pilkada ini harus berjalan sehingga kita maju bagi anggota DPR atau DPD. Tapi nanti kalau yang kita perjuangkan ini dia belum bisa diakomodir sampai April 2020, maka kita harus mengikuti ketentuan Undang-undang dan sebagai pemain politik kami siap untuk mengundurkan diri, tegas Boy.
Hingga saat ini kami masih menunggu keputusan partai. Nah partai mau kasi ke siapa. Sayakan bukan ketua partai ketua partai provinsi kan Pak Lukas Enembe dan DPP nya Pak SBY. Nah nanti pertimbangan partai mau kasi ke siapa, apakah mau kasih ke sodara Jeremias Bisay ketua DPC Waropen atau mau kasih ke BMD Seperti itu. Singkatnya santai.
Kita menyerahkan sepenuhnya ke partai, nantinya partai putuskan dan Perintahkan mau kasi ke Jeremias dan saya tetap di DPR dan tidak boleh bergerak, saya siap laksanakan jika itu perintah Pimpinan.
Tapi kalau akhirnya nanti Partai memutuskan, BMD masuk ke Waropen saya siap. Jadi untuk kesiapan saya sendiri sebagai kader partai selalu siap untuk mau dilempar kemana saja ke supiori bisa, ke Waropen bisa, ke Keerom bisa. Nanti kita lihat sebagai kader partai saya masih menunggu untuk keputusan partai. Karena pilkada ini melalui partai politik, dan perseorangan, tinggal jalankan, tutup Boy Dawir.
(Redaksi)
Apa komentar anda ?