Jayapura, Nokenlive.com – Kontingen Papua yang menurunkan 20 atlet dan 8 official siap bertarung dengan 34 provinsi se-Indonesia dalam ajang olahraga disabilitas, Pekan Paralympic Pelajar Nasional (PEPARPENAS) XI tahun 2019 pada 07-14 November 2019 di Jakarta.
Peparpenas 2019 ini merupakan ajang pembuktian prestasi yang akan ditorehkan kontingen Papua, sebab atlet yang bertarung diyakini sudah memiliki pengalaman dan jam tanding yang mumpuni. Terbukti dalam berbagai Kejuaraan ataupun event skala Nasional, bahkan Internasional sudah memberikan prestasi.
“Sewaktu di Kejurnas NPC Indonesia kemarin di Solo, atlet kita semua turunkan untuk mengasa kemampuan mereka dan bersyukur bisa menyumbang medali. Mengingat selama dua bulan sebelum Peparpenas, atlet kita sudah lakukan persiapan matang di Bekasi selama dua bulan,” kata Ketua National Paralympic Comitee (NPC) Provinsi Papua Jaya Kusuma melalui telepon selulernya, Kamis (07/11/2019).
Kusuma mengungkapkan prestasi dua tahun sebelumnya di Solo, para atletnya bisa mempertahankan peringkat bagi kontingen Papua. Bahkan bisa melampaui masuk 4 besar se-Indonesia. Mengingat Papua di Peparpenas sebelumnya finis di urutan ke-6 dengan 8 emas, 8 perak dan 10 perunggu.
“Kita berharap di event pelajar Papua bisa masuk 10 besar, mempertahankan urutan 6 dua tahun lalu. Namun tidak menutup kita optimis kemungkinan besar bisa masuk target urutan 4 se-Indonesia, apalagi target ini realistis karena ada atlet pelatnas yang diturunkan,” harapnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Kadistrik Jayapura Selatan, bahwa dari 6 cabang olahraga yang diikuti kontingen Papua yakni Boccia, Atletik, Catur, Renang, Bulutangkis, dan Tenis Meja. Cabor renang dan atletik merupakan dua cabor andalan maupun proyeksi mendulang medali bagi Papua nantinya.
“Ya dua cabor ini Renang dan Atletik menjadi andalan pendulang medali terbanyak di Peparpenas. Oleh karena itu kita juga siapkan atlet benar-benar serius dan lebih banyak turunkan atlet di dua nomor tersebut, yang terpenting mereka semua lolos klasifikasi sebagai syarat pemeriksaan kesehatan atlet sebelum bertanding,” ungkapnya.
Diharapkan Jaya meminta dukungan doa dari masyarakat Papua agar para atlet difabel atau berkebutuhan khusus ini bisa tampil terbaik demi mengharumkan nama tanah Papua di kancah olahraga Nasional, sehingga ada banyak atlet asal Papua yang bisa di proyeksikan masuk dalam tim NPC Indonesia dalam multi event.
“Kami mohon doa dari masyarakat Papua kepada mereka yang memiliki tekad kuat sumbangkan medali, dan buktikan meski miliki kekurangan tapi bisa berprestasi bagi tanah Papua,” tutupnya.
(Yod)
Apa komentar anda ?