Jayapura, Nokenlive.com – Pemerintah Provinsi Papua masih melobi Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia agar mengakomodir 78 tenaga honorer K2 untuk di angkat menjadi ASN melalui jalur perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
“Tahun lalu pun kita sudah berjuang agar tenaga honerer termasuk K2 provinsi yang berjumlah 78 ditambah kabupaten dan kota sekitar 6000-an, agar diprioritaskan. Tetapi dari kementerian tidak memberikan ruang itu,” kata Sekda Papua, T.E.A Hery Dosinaen, S.IP.,MKP di Jayapura, Rabu (6/3/2019).
Menurut Sekda, BKD Papua terus perjuangkan nasib 78 tenanga honorer K2 ke Kemenpan – RB, namun belum membuahkan hasil.
“Solusi kita adalah untuk honorer yang sudah bekerja di atas 10 tahun itu kita akan akomodir dalam penerimaan P3K. Tapi kita sesuaikan dengan kebijakan atau kemampuan daerah,” ujarnya.
Sekda mengimbau kepada tenaga honorer yang umurnya masih di bawah 35 tahun untuk mengikuti perekrutan CPNS umum formasi 2018, karena penerimaan CPNS 2018 tahun 2019 lebih prioritaskan OAP dengan presentase 80 % Orang Papua dan 20 % Non Papua.
“Intinya kalau tenaga honorer ikut perekrutan CPNS formasi umum maka mesti ikut seleksi sesuai aturan yang berlaku. Sebab tentu nantinya yang lulus adalah mereka yang berkasnya sesuai aturan dan memiliki peringkat terbaik,” katanya.
Karena penerimaan CPNS secara umum, maka tak ada jaminan bagi tenaga honorer untuk diluluskan.
“Namun sekali lagi saya ingatkan bahwa untuk penerimaan CPNS 2018 yang digelar tahun ini, yang direkrut 80 persen orang Papua dan 20 persen non Papua,”ujarnya.
(BM)
Apa komentar anda ?