Jayapura, Nokenlive.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemarno melakukan kunjungan resmi ke Papua, Jumat (24/8/2018).
Menteri Rini pada kesempatan itu, berkunjung ke lokasi pembangunan jembatan Hamadi – Holtekamp (JHH), Jumat (24/8/2018).
Turut mendampingi, sejumlah pimpinan BUMN seperti Hutama Karya, Wijaya Karya, Nindya Karya, PT Pelindo IV Indonesia dan tim PT. Pembangunan Perumahan (PP) Persero yang menangani pekerjaan JHH.
dalam pernyataannya,Menteri Rini mengungkapkan , untuk pembangunan konstruksi JHH ditargetkan selesai pada September 2018. Sedangkan, untuk akses jalan dari Jayapura maupun yang masuk ke Holtekamp baru akan rampung akhir 2018.
“Jika bisa tersambung Desember, sehingga akhir 2018 nanti jembatan ini sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat ,“ ungkap Mentrei Rini saat memberikan keterangan pers di atas JHH.
Lanjutnya, pembangunan JHH ini merupakan sinergitas BUMN dalam hal ini PT. PP, Nindya Karya dan Hutama Karya serta PT. PAL Indonesia.
“Kelebihan dari jembatan Holtekamp ini yaitu pertama kali kita bangun bentangan jembatan dari baja di PT PAL Surabaya. Kemudian dari sana kita tarik ke Kota Jayapura yang memakan waktu 17 hari perjalanan,“ akui Menteri Rini.
Ia juga mengaku bangga, mengingat rangka JHH ini benar-benar merupakan desain anak bangsa.
Direktur Infrastruktur PT. PP Muhammad Toha Fauji, dalam pernyataannya menegaskan untuk pengerjaan JHH ini dari segi teknis tidak ada masalah karena semua masyarakat mendukung pembangunan ini.
“Pembangunan ini kita lakukan lebih cepat 6 bulan lalu dibandingkan dengan secara konvensional,“ tandasnya.
Menurut Fauji, tantangan awal yang dihadapi pihaknya karena area ini merupakan kawasan potensi gempa, sehingga metodenya di rubah dengan melakukan pabrikasi di Surabaya.
“Namun resiko paling tinggi pada saat melakukan pengangkutan dari Surabaya, sehingga kita mendapatkan rekor dunia untuk pertama kalinya membawa pelengkung jembatan sepanjang 112 m dengan berat 2000 ton sejauh 3200 km,” bebernya.
Dan hal ini, sambung Fauji, merupakan yang pertama kali di dunia.
“Juga tantangan kami yang kedua yaitu pada saat erection juga kita berhasil mengukir rekor dunia. yaotu melakukan erection sebesar 2000 ton untuk jembatan pelengkung,” tutupnya”. (arche)
Apa komentar anda ?