Paniai, Nokenlive.com – Kecewa dengan kinerja KPU Provinsi Papua yang belum juga berani menggelar pelaksanaan Pilkada serentak pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, ribuan warga Paniai hingga jumat (29/06/2018) masih menduduki kantor KPU Paniai.
Mereka meminta kejelasan dari KPU Papua terkait pelaksanaan pencoblosan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati kabupaten Paniai yang belum juga di gelar.
” Sebagai Komisi KPU dan komisioner KPU mereka lebih memilih naik ke Jayawijaya dan Yahukimo, mereka meninggalkan tanggung jawabnya di Paniai sehingga Pilkada di paniai terbengkalai, apalagi mereka menjadikan alasan kerawanan di Paniai untuk tidak naik ke Paniai, padahal sesuai tugasnya mereka harusnya berada di sini untuk selesaikan masalah yang ada bukan menghindar”. Ungkap Agustinus yang merupakan salah satu warga Paniai kepada media, jumat (29/06/2018).
Agustinus menambahakan Seharusnya KPU Provinsi berani mengambil resiko sesuai dengan sumpah jabatannya.
“Kenapa mereka harus takut, aparat sudah jelas menjamin keamanan mereka tapi nyatanya mereka malah memecat KPU Paniai dan mengambil alih tugas KPU Paniai tapi kenapa sampai sekarang mereka tidak mau menjelaskan dasar mereka mengeluarkan keputusan yang ditolak masyarakat”. Tuturnya.
Agustinus menambahkan bila saat ini seluruh Masyarakat Paniai meminta ketua KPU Adam Arisoi dan anggota nya bertanggungjawab terhadap apa yang mereka putuskan, selanjutnya segera naik menghadapi masa untuk memberikan informasi sejelas jelasnya terkait keputusan hukum yang di ambil terhadap pelaksanaan pilkada di Kabupaten Paniai yang tertunda.
Sebelumnya, Anggota KPU Papua Tarwinto, Kamis (28/06/2018) mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan kapan pelaksanaan pencoblosan Pilkada Bupati di Paniai karena selain belum melakukan pleno juga disebabkan adanya rekomendasi yang dikeluarkan aparat keamanan.
“Memang benar ada rekomendasi dari aparat keamanan yang ditandatangani Kapolres Paniai dan diketahui Waka Polda Papua yang memantau pelaksanaan pilkada di Paniai hingga batas waktu yang belum ditentukan,” kata Tarwinto yang membidangi hukum.
Dikatakan, Pilkada Paniai diikuti dua pasangan calon yakni Meki Nawipa-Oktopianus Gobay dan paslon Hengki Kayame-Yeheskiel Teneuyo.
“Alasan keamanan yang menyebabkan pilkada bupati belum dapat dilaksanakan, apalagi masyarakat sampai saat ini masih menginap dengan cara mendirikan tenda disekitar kantor KPU,” kata Tarwinto seraya menambahkan, untuk pilkada gubernur sudah dilaksanakan sesuai jadwal.
Jumlah pemilih di Kabupaten Paniai tercatat 100.843 pemilih dengan 266 TPS. (Nug)
Apa komentar anda ?