Supiori, Nokenlive.com – Dinas Kesehatan Provinsi Papua menggelar pertemuan Advokasi dan Sosialisasi mengenai kampanye campak dan rubella (measles & rubella/ MR) berlangsung selama dua hari, 7-8 Juni 2018 di Kabupaten Supiori.
Kegiatan ini dilakukan untuk persiapan pada saat pelaksanaannya nanti yaitu di bulan Agustus yang akan diadakan di sekolah-sekolah mulai jenjang Paud, SD, dan SMP sederajat. Kemudian pada September akan dilakukan di Pustu, Polindes, Posyandu, Puskesmas dan RS.
Dr. Arum Rumainum, M.Kes yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua selaku pemateri dalam kegiatan ini mengatakan sosialisi ini dilakukan serempak di seluruh daerah di Indonesia khususnya di luar pulau Jawa.
“Karena di Jawa sudah dilakukan pada 2017 lalu dan sasaran utama adalah di Papua dimana ada satu juta anak dan di Supiori sendiri ada sekitar lebih tujuh ribuan (bayi, balita dan anak2),” rincinya.
Dijelaskan, Rubella adalah penyakit yang sangat ringan tapi apabila menginfeksi ibu hamil maka akan berdampak buruk terhadap bayi yaitu akan mengalami buta, tuli, cacat jantung dan keterbelakangan mental.
Sejauh ini, data 2017 dan 2018 di Supiori belum ditemukan adanya dampak campak dan rubella, sementara pada 2017 lalu ada 10 kabupaten di Papua yang dicurigai campak.
“Salah satunya adalah Kabupaten Biak Numfor yang sampai saat ini masih mengalami KLB campak,” beber dr. Arum.
Untuk akses, sarana prasarana, petugas kesehatan serta ketersediaan vaksin di Supiori sampai saat ini sangat cukup.
“Tentunya juga atas dukungan dari Pemerintah setempat agar bisa mencapai target untuk imunisasi lebih dari tujuh ratusan anak yang ada di Kabupaten Supiori,” tandasnya.
dr Arum berharap nantinya tidak ada lagi KLB campak di Bumi Papua dan tidak ada lagi Rubella yang berdampak buruk bagi generasi emas di atas tanah ini.
Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Supiori, perwakilan TNI POLRI, para kepala Puskemas di Supiori dan masyarakat setempat. (RR)
Apa komentar anda ?