WAMENA, NOKENLIVE.com- Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan menggelar perayaan Natal bersama Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri, DPR Papua Pegunungan, Majelis Rakyat Papua (MRP), Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita Persatuan (DWP), serta masyarakat umum.
Ibadah Natal yang berlangsung khidmat ini diselenggarakan di Gereja Wesaroma Pike, Wamena, dan dihadiri oleh ribuan jemaat dari berbagai kalangan.
Perayaan Natal tahun ini mengusung tema nasional “ALLAH Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga” dengan subtema “Kasih Kristus Menggerakkan Pemerintah, Adat dan Gereja untuk Melindungi Setiap Keluarga di Papua Pegunungan”.
Ibadah diisi dengan puji-pujian dan penyampaian firman Tuhan oleh para hamba Tuhan, menciptakan suasana penuh sukacita dan kekhusyukan.
Turut hadir dalam perayaan ini Gubernur Papua Pegunungan John Tabo bersama Ketua TP-PKK Papua Pegunungan, serta Wakil Gubernur Ones Pahabol yang didampingi oleh istri.
Sejumlah tamu undangan dari unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama juga tampak menghadiri acara tersebut.
Dalam sambutannya, Gubernur John Tabo menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya Natal bersama ini. Ia menekankan pentingnya menjadikan momen Natal sebagai refleksi untuk memperkuat nilai-nilai kekeluargaan, kebersamaan, dan pelayanan kepada sesama.
“Kita perlu buat kegiatan ini karena Tuhan Yesus itu baik. Orang boleh kuatir dalam hidup, tapi orang yang percaya kepada Tuhan tidak perlu kuatir, karena Tuhan selalu menyediakan,” ujarnya.

Gubernur juga menyampaikan bahwa kehadiran dalam perayaan Natal bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk tanggung jawab pribadi kepada Tuhan. Ia menyinggung pentingnya kehadiran langsung dalam perayaan iman, karena menurutnya, “masuk surga tidak bisa diwakilkan.”
Lebih lanjut, John Tabo mengajak seluruh ASN, TNI, dan Polri untuk menjadikan momen Natal sebagai titik balik menuju kehidupan dan kinerja yang lebih baik di tahun yang akan datang. Ia menekankan pentingnya membangun suasana kekeluargaan di lingkungan kerja dan masyarakat, sesuai dengan tema Natal yang diangkat.
“Kita mulai dari keluarga. Karena ada keluarga, kita bisa bertahan menghadapi badai. Keluarga besar Papua Pegunungan ini harus menjadi satu, karena Tuhan telah menyelamatkan kita dan memberi kita tanah ini untuk melayani,” tegasnya.
Gubernur juga menyinggung filosofi pembangunan Papua Pegunungan yang berlandaskan pada tiga pilar utama: adat, agama, dan pemerintah. Ia menilai bahwa perayaan Natal merupakan bagian dari program keagamaan yang memperkuat fondasi sosial dan spiritual masyarakat.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak saling menyalahkan ketika menghadapi persoalan, melainkan bergandengan tangan mencari solusi bersama demi kemajuan daerah.
Dalam suasana penuh kehangatan, Gubernur John Tabo juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, jemaat, dan masyarakat yang telah menunjukkan kedisiplinan dan semangat kebersamaan dalam menyukseskan perayaan Natal ini. Ia mencontohkan bagaimana acara dimulai tepat waktu, sebagai bentuk kedewasaan dan tanggung jawab bersama.
Menutup sambutannya, Gubernur mengajak seluruh hadirin untuk meninggalkan segala hal yang kurang berkenan selama tahun 2025 dan menyongsong tahun baru dengan semangat baru, hati yang bersih, dan komitmen kerja yang lebih baik.
“Orang yang tidak tahu kerja pasti banyak bicara. Tapi orang yang bekerja tidak banyak bicara, cukup dengan senyum dan hasil kerja nyata,” pungkasnya.
Perayaan Natal bersama ini menjadi simbol persatuan dan harapan baru bagi seluruh masyarakat Papua Pegunungan, sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, tokoh adat, tokoh agama, dan seluruh elemen masyarakat dalam membangun daerah yang damai, sejahtera, dan berlandaskan kasih Kristus. (Rilis/Redaksi NL)





Apa komentar anda ?