Jakarta, Nokenlive.com – Dalam gema kepedulian yang melintasi nada dan irama, para seniman dan musisi asal Papua bersatu dalam sebuah konser amal bertajuk “Peluk Wamena”. Digelar di Bloc-M Jakarta, konser ini menjadi pelukan hangat dari timur Indonesia untuk Wamena, yang baru-baru ini dilanda banjir besar.
Lebih dari sekadar panggung hiburan, Peluk Wamena adalah panggilan hati. Diinisiasi oleh Velix Wanggai, konser ini menghadirkan aksi nyata solidaritas. Ia mengajak para musisi Papua tampil secara sukarela, menyuarakan harapan dan empati melalui musik.
“Peluk Wamena bukan hanya sebuah konser, tetapi juga wujud kepedulian nyata bagi saudara-saudara kita yang terdampak banjir. Ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk menunjukkan bahwa seni bisa menjadi kekuatan dalam membangun kembali harapan,” ungkap Velix Wanggai, penuh semangat.
Konser ini bukan hanya tentang lagu-lagu yang menggugah, tapi tentang semangat gotong royong. Masyarakat diajak tidak hanya menonton, tapi juga berpartisipasi dalam gerakan kemanusiaan ini baik lewat donasi uang maupun pakaian layak pakai. Donasi dapat disalurkan melalui rekening BCA 8780516489 atas nama Hola Ona Yigibalom.
Deretan musisi ternama turut ambil bagian, dari Nowela hingga Z Yewen, dari Ari dan Nia Sihasale hingga Papua Top Team. Mereka datang bukan sebagai bintang panggung, melainkan sebagai saudara yang ingin menyampaikan kasih dan harapan lewat seni.
Line-up artis yang tampil antara lain:
Nowela, Nogei, Albert Fakdawer, Papua Original, Lala Suwages, Nobo, Mr. Whooper, Suara5, Jimmy Bronx, Boii Soa Soa, Abdul Coffee Theory, Dara Sarasvaati, Putri Nere, Joshua Patty, Pengeran Lantang, Carissa Perusset, Staney Imbiri, Adrian Mattheis, Papua Top Team, Nooraireena, Herwin Wanggai, Ari Sihasale & Nia Sihasale, Z Yewen, Riniak Putri, Moluccan Soul, Yunita Monim, Celo Awi, Bonapascal, dan Arnold Kobogau.
Konser Peluk Wamena diharapkan menjadi titik temu antara seni dan kemanusiaan, mempererat persaudaraan Papua dan Indonesia. Dari Jakarta, pesan cinta dan solidaritas itu akan mengalir ke Pegunungan Papua sebagai nada-nada yang membasuh luka, dan pelukan hangat yang membangkitkan harapan.
Redaksi NL
Apa komentar anda ?