Wamena, Nokenlive.com — Setelah dua hari berlangsung intensif, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) RKPD dan Otonomi Khusus (Otsus) Tahun 2026 Provinsi Papua Pegunungan resmi ditutup oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda), Drs. Wasuok Demianus Siep, di Hotel Baliem Pilamo, Wamena.
Dalam penutupan yang sarat makna itu, Sekda membacakan sambutan Gubernur Papua Pegunungan, Dr. (H.C) John Tabo, S.E., M.B.A., yang menyampaikan apresiasi tinggi terhadap partisipasi seluruh elemen dalam merumuskan arah pembangunan daerah.
“Masukan dan saran yang diberikan dalam Musrenbang ini sangat penting. Ini bukan hanya dokumen formal, tetapi fondasi untuk masa depan Papua Pegunungan. Saya ucapkan terima kasih kepada semua peserta yang telah aktif berkontribusi,” ungkap Sekda Demianus Siep.
Fokus pada Prioritas, Bukan Sekadar Daftar Usulan
Dalam penekanannya, Sekda menegaskan bahwa keterbatasan fiskal menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi. Oleh karena itu, tidak semua usulan kabupaten bisa terakomodasi. Hanya program prioritas yang menjawab isu strategis daerah yang akan mendapat tempat dalam RKPD 2026.
“Kita harus realistis. Anggaran terbatas, tapi kebutuhan banyak. Maka yang diutamakan adalah program prioritas. Sementara itu, usulan lainnya bisa kita bawa ke Musrenbangnas 2026,” jelasnya.
Sinergi Lintas Level dan Pilar Sosial Jadi Kunci
Sekda juga menekankan pentingnya sinergi antarlembaga dan antarwilayah, dari tingkat provinsi hingga desa. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi tiga pilar utama pemerintah, adat, dan agama — dalam menjaga stabilitas sosial dan arah pembangunan Papua Pegunungan.
“Kita tidak bisa membangun hanya dengan pendekatan struktural. Gereja dan lembaga adat harus dilibatkan karena mereka memiliki akar kuat di masyarakat,” ujar Sekda.
Inflasi 5,95%, Pemerintah Siaga
Isu ekonomi tak luput dari perhatian. Sekda mengungkap bahwa tingkat inflasi Papua Pegunungan saat ini mencapai 5,95%, angka yang dinilai tinggi. Pemerintah provinsi telah membentuk tim pengendali inflasi dan mengajak seluruh kabupaten untuk bersinergi dengan Kementerian Dalam Negeri dalam menekan laju harga kebutuhan pokok.
“Kami tidak tinggal diam. Tim pengendali inflasi sudah dibentuk. Yang kami butuhkan sekarang adalah kerja sama semua pihak agar angka ini bisa ditekan,” tegasnya.
Mengakhiri pidatonya, Sekda berharap hasil Musrenbang selama dua hari ini tidak hanya menjadi dokumen formalitas, melainkan dapat segera diterjemahkan dalam aksi nyata di lapangan.
“Mari kita bawa hasil Musrenbang ini ke medan kerja nyata. Semoga Tuhan memberkati apa yang telah kita rencanakan, demi kemajuan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Papua Pegunungan,” tutupnya.
Penulis : Redaksi NL
Apa komentar anda ?