JAYAPURA, Nokenlive.com
15 anak Papua yang sementara mengikuti Workshop pembuatan cetakan kapal fiber di Departemen Teknik Perkapalan (DTP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur ini mendapat kunjungan spesial dari Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini baru-baru ini
Kunjungan mantan Wali Kota Surabaya itu didampingi langsung oleh Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi Sosial, Benhur Tomi Mano yang juga mantan Wali Kota Jayapura dua periode.
Dalam kunjungan tersebut Mensos Tri Rismaharini turut memotivasi dengan memberikan bantuan kelengkapan kerja berupa sepatu kepada 15 peserta workshop. Masing -masing dari Kabupaten Kepulauan Yapen, Timika dan Asmat.
Tri Rismaharini atau yang biasa disapa ibu Risma ini mengharapkan, pembuatan kapal sebanyak 35 unit bisa selesai pada 17 Agustus 2022, karena nanti akan diserahkan oleh Presiden RI kepada Sinode GKI dan Keuskupan Asmat.
Mensos Risma mengatakan Program ini akan berlanjut dan terhubung, dan juga akan dihitung untuk kebutuhan SPBU. “Saya minta ditempatkan gereja, karena kapal ini butuh operasional sehingga Sinode dan Keuskupan akan saling bantu”, terangnya.
Menurutnya tidak hanya workshop pembuatan kapal, tetapi program menjahit, bercocok tanam dan saat ini beberapa anak Papua akan dikirim ke ITB untuk jurusan Pertanian.
Risma juga menambahkan, ada anak-anak Papua yang sudah mendapatkan training mekanik sepeda motor sudah dicarikan lahan agar bisa langsung menyalurkan ilmunya dengan memperbaiki kendaraan yang rusak. Sementara untuk kemandirian pangan, kedepan pihaknya akan menyiapkan lahan untuk menyasar sektor pertanian.
“Bahkan kita punya ide juga untuk membuat garam, karena setelah saya membawa air laut dari Sarmi ke Surabaya, ternyata kandungan garamnya cukup bagus,” ungkap Risma dihadapan anak-anak Papua. Selain garam lanjut Risma, kedepan akan dilakukan Pelatihan Pengolahan Ikan dan yang lainnya.
Wali Kota terbaik ketiga di dunia versi World City Mayors Foundation ini juga meminta kepada Benhur Tomi Mano selaku Tenaga Ahli untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah yang menghambat program pemberdayaan dari Kementerian Sosial di daerah.
Ditempat yang sama, Uskup Keuskupan Asmat , Aloysius Murwinto minta pembuatan Kapal Fiber ini bisa dihubungkan dengan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat lokal di Kabupaten Asmat untuk pengolahan ikan asin. “Sebab, dalam usaha-usaha awal pemberdayaan dalam pembuatan ikan asin ini menjadi salah satu hal yang penting dan yang perlu mendukung usaha ini adalah tersedianya alat transportasi bagi masyarakat untuk bisa menangkap ikan,” ucapnya. Menurutnya hal tersebut berarti perolehan ikan menjadi lebih banyak dan memungkinkan untuk mendatangkan income bagi masyarakat.
“Saya berpikir, ini amat positif bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan perorangan tetapi jauh lebih luas dampaknya untuk upaya-upaya pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Menanggapi pernyataan tersebut Menteri Sosial Tri Rismaharini janji akan menindaklanjuti. “Memang rencananya kita juga training pembuatan ikan asin tapi juga pengelolaan ikan yang lain,” ungkap Risma.
Risma pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh akademika di Perkapalan ITS yang dengan terbuka dan dengan hati untuk memberikan ilmu kepada saudara-saudara kami di Papua. (Red)
Apa komentar anda ?