Elelim, Nokenlive.com – Lembaga legislative Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Yalimo, secara resmi Menolak Vaksin Covid-19, dengan alasan tidak nyaman kinerja Pemerintahan dan masyarakat di kabupaten Yalimo, Senin (22/02/21)
Ketua DPRD Kabupaten Yalimo, Markus Walilo menyampaikan bahwa saya dengan 24 (Dua Puluh Empat) Anggota DPRD Kabupaten Yalimo dengan tegas menolak Vaksin Covid-19, sebab dengan adanya Vaksin otomatis kinerja pemerintahan dan masyarakat sangat terganggu dan tidak nyaman.
Dengan alasan penolakan vaksin Covid-19 paling umum adalah terkait dengan keamanan vaksin, itu sangat keraguan terhadap efektifitas vaksin, dan kami sangat kekwatiran bahwa akan adanya efek samping seperti demam, nyeri, dan juga berdampak pada kinerja Pemerintahan, Masyarakat dan Gereja-Geraj di Kabupaten Yalimo, dan juga untuk anggaran vaksin Covid-19 kami tidak menyediakan, karena itu memang tidak ada anggrannya.
Lanjut Markus, selama ini Covid-19 meraja lela di seluruh dunia, tetapi kami di yalimo satupun tidak perna kena covid-19, Kami sudah memastikan bahwa dampak dari vaksin itu, ada hal-hal yang akan muncul tidak diiginkan oleh masyarakat yalimo. sehingga Saya sampaikan bahwa setiap vaksin itu pasti akan ada efek samping, kalau mala timbul efek samping yang lebih berat, saya sangat khwatir, sehingga sama sekali tidak menunggu untuk masuk vaksin Covid-19 di yalimo, tetapi kami berat untuk menerima vaksin, sampai sekarangpun kami belum perna divaksin, maka kami secara resmi menolak, tuturnya,
Kata Markus, Sebentara ini pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Yalimo sedang mengikuti pelatihan di jayapura untuk Vaksin Covid-19, tetapi yang akan menerima vaksin itu seluruh warga yang mendiami di lembah yalimo, namun mereka tidak setuju untuk masuk vaksin di yalimo.
Sehingga kami dari perwakilan warga masyarakat yalimo menyampaikan bahwa vaksin covid-19 sekali lagi secara resmi menolak, jika itu memaksakan maka itu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Menurutnya, sebagian besar masyarakat masyarakat Indonesia sudah bersedia menerima vaksin Covid-19, begitu hasil survey nasional yang dipublikasikan kemeterian kesehatan pada bulan November Lalu. Namun sebagian kelompok menyatakan menolak vaksin itu, termasuk kita di yalimo. terutama karena factor efek samping bagi kesehatan warga masyarakat di kabupaten yalimo.
(Arny Hisage)
Apa komentar anda ?