Wamena, Nokenlive.com – Masalah dugaan keracunan yang menimpa 3 Putri yang tinggal di Asrama Hana Potikelek Wamena masih di selidiki dan diperiksa oleh Tim Medis.
Dari 3 putri tersebut, 1 diantaranya telah meninggal dunia, sedangkan dua lainnya masih dalam penanganan Tim Medis.
Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE.M.Si saat dikonfirmasi terkait masalah tersebut menjelaskan, untuk memastikan kebenarannya, Tim Medis saat ini telah melakukan pemeriksaan terhadap dua Putri yang mengalami keluhan sakit.
“Dari isu yang berkembang tadi malam yah kita lihat anak-anak di Asrama Putri ada yang sampaikan keracunan dari Gorengan yah, namun saya perintahkan dokter ke lokasi da nada cerita yang disampaikan berbeda, karena ada makanan lain yang mereka makan,” ungkap Bupati Banua.
Terkati laporan itu, Bupati telah memerintahkan dokter untuk datang ke lokasi dan melakukan pemeriksaan terhadap pasien tersebut dan untuk hasilnya masih menunggu pemeriksaan dokter.
Terkati Otopsi terhadap 1 Putri yang telah meninggal, Bupati mengakui belum mendapatkan informasi permintaan dari pihak keluarga yang berduka, namun untuk dua putri lainnya masih dalam tahap pengobatan.
Dari kejadian ini, Bupati memerintahkan Dinas Perindagko` untuk segera turun kelapangan guna melakukan pemantauan makan ringan dan kue gorengan yang dijual.
Sementara itu, Theo Hesegem, selaku pemerhati Hak Asasi Manusia menilai, soal makanan memang menjadi kebutuhan semua orang, namun untuk dan khusus bagi penjual yang ada di jalan harus memperhatikan kebersihan makanan.
“Kalau dingin itu tidak perlu dijual lagi, jadi saya piker jualan yang ada di jalan harus diatur, kalau tidak ada surat ijin saya harap jangan di jual,” ungkap Theo.
Theo juga menyayangkan tindakan penolakan yang dilakukan Puskesmas Wamena Kota terhadap pasien yang ingin datang berobat.
Dirinya berharap, pemerintah Jayawijaya dapat mengarahkan atau menentukan Puskesmas untuk dijadikan tempat berobat yang pasti bagi masyarakat.
“Kalau mereka suruh pulang dan tidak melayani itu sebenarnya salah,” kata Theo Hesegem.
Dirinya juga telah menyarankan kepada adik-adik di asrama jika mengalami hal yang sama dapat segera dilaporkan kepada pihak kepolisian dan juga Tim Covid – 19.
Dirinya meminta kepada semua penjual kue-kue yang ada di pinggir jalan agar dapat menjual jajanannya pada saat makanan itu sedang panas atau baru dimasak, sehingga orang yang mengkonsumsinya tidak mengalami sakit perut atau bahkan sampai terjadi hal yang buruk.
(Ema)
Apa komentar anda ?