Jayapura, NokenLive.com— Perwakilan United Nations Internasioanl Children’s Emergency Fund (UNICEF) untuk Indonesia, Debora Comini mengatakan, kami sudah komitmen untuk siap bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Papua (Pemprov) dalam bidang kesehatan dan anak di Papua.
“Kami dari Badan Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bergerak dalam bidang kesehatan dan anak siap membantu Pemprov Papua,”kata Debora di Jayapura , Rabu, (17/7/2019) kemarin.

Karena, menurutnya, kesehatan merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Selain itu, perlu juga diperhatikan gizi para anak-anak yang berumur dibawa 20 dari penyakit Polio dan juga secara umum dari penyakit malaria.
Berdasarkan data WHO bahwa penyakit polio sebelumnya hanya di Negara PNG, namun terkena juga di Papua seperti Yahukimo. Sebab berhasil mengendalikan karena menurutnya jumlah angka daripada campak polio dan malaria mulai menurung.
“Yang kami pernah atasi bersama dinas kesehatan provinsi Papua bukan hanya gizi buruk yang terjadi, namun polio dan malaria,”ujarnya.
Pertemuan yang digelar tersebut, berlangsung Rabu (17/7) Sore di ruang kerja Asisten II Sekertaris Daerah Provinsi Papua, Noak Kapisa.
Sementara itu asisten II Sekda Provinsi Papua, Noak Kapisa mengatakan kehadiran Unicef bukan untuk membuat program sendiri melainkan membantu Pemprov Papua dalam bidang kesehatan.
“Kehadiran mereka hanya untuk membantu Pemprov Papua untuk mengatasi campak polio dan malaria di Papua. Apalagi, untuk persiapan PON 20120 mendatang,”katanya.
Tugas pengendalian campak polio dan juga malaria ini bukan hanya tugas Pemprov Papua saja, namun setiap kabupaten juga ikut melaksanakan program pemerintah provinsi karena dinilai sangat penting.
“Campak polio dan malaria mulai menurung namun harus melakukan pengawasan dari pemerintah melalui rumah sakit yang di setiap kabupaten,”ujarnya.
Lanjutnya Kapisa, program bangga Papua juga untuk kesejaheraan anak-anak Papua.
“Yang dimaksud dengan kesejahteraan ini kita bisa kaitkan bahwa kesejahteraan yang seperti bagaimana atau pendidikan yang sistemnya seperti apa? Sebab dapat ditergetkan dibawa umur. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan Program Bangga Papua adalah anak berusia dua tahun kebawa. Melalui program ini, yang perlu diprioritaskan adalah gizi. Gizi itu bukan hanya untuk anak saja tetapi ibunya juga perlu diperhatiakan agar kesehatan anak itu bisa terjamin,”ungkapnya.
Dia juga menambahkan program model pendidikan yang direncakan pemerintah itu dinilai sangat penting agar kelak orang lain bisa belajar dari kami orang Papua.
“Bukan mereka mengakui program itu tetap kita harus mengatakan bahwa model itu diciptakan dari Papua. Jadi kita harus buktikan agar kebijakan pemerintah bisa terarah dan terdorong untuk membantu model pendidikan yang kita rancang dibawa umum 2 tahun tersebut,”tuturnya.
(C.Degei)
Apa komentar anda ?