Jayapura, Nokenlive.com – Hari ini, 5 Februari 2019 tepatnya 164 Tahun sudah kabar keselamatan diberitakan di bumi Cenderawasih, Gereja Kristen di Tanah Papua selalu memperingatinya sebagai Hari Pekabaran Injil.
Walikota Jayapura, Benhur Tommy Mano, yang merupakan salah satu kader terbiak dari GKI–di Tanah Papua menulis sebuah catatan untuk merefleksi kembali kabar Keselamatan diberitakan dan menghasilkan buah. Judul dalam catatan tersebut adalah “Sapaan Injil Dalam Harapan Dan Kenyataan,”
BTM menjelaskan Terang Injil itu telah tertanam di bumi cenderawasi, sejak 05 Februari 1855, dengan mengangkat doa sulung Ottow dan Geissler berkata “Dengan Nama Tuhan Kami Menginjak Tanah Ini,” di meteraikannya bumi cenderawasih dalam Anugerah Allah.
“Terang itu terus bersinar dan membawa kepada pembaharuan, maka terbitlah GKI di Tanah Papua 26 oktober 1956, terus merambat dan bertumbuh membuahkan gereja-gereja di Tanah Papua yang berpaduan hati, se-ia se-kata Gereja membangun jemaat-Nya membabat belenggu keterbelakangan, kebodohan, keterikatan dalam dosa,” Ungkapnya.
Walikota menambahkan Injil melahirkan telah jiwa-jiwa papua yang bijak dan adil dalam wibawa dan kerja, lahirlah pemerintah meneruskan penuaian ditengah ladang yang telah dibabat. kebijaksanaan dan keadilan menjadi tuntutan panggilan hati untuk meneruskan pelayanan,namun kini adakah kebijaksanaan dan keadilan itu ditengah gereja dan pemerintah yang semakin dewasa…? Adakah kejujuran dalam hati termeteraikan dalam terang injil , mengiringi langkah- langkah umat-Nya..?
“Tuhan terima kasih Engkau telah memberikan negeri yang kaya bagi kami anak-anak papua, negeri yang memberi harapan akan kesejateraan di hari depan, menjadikan negeri cenderawasi sebagai saksiMu ke seluruh bumi,” ucapnya.
Hari ini 164 tahun sudah pekabaran injil terus berkumandang maka ditengah momen ini Tuhan mau mengajak gereja dan pemerintah serta segenap anak anak negeri Papua, untuk mengoreksi dan menginstropeksi diri akan karya dan kerja di tanah ini membuang keegoisan diri kepentingan untuk memperkaya diri melupakan hak hak dasar kemanusiaan.
Di akhir catatan tersebut Tommy Mano menulis karena sebenarnya, dahulu kita adalah kegelapan tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan, sebab itu hiduplah sebagai anak anak terang yang memberi keadilan dan kesejateraan bagi umatNya dan teruslah berkarya bagi Tanah Papua.
“Karena barang siapa yang bekerja di tanah ini dalam iman dan dengar dengaran akan jalan dalam pendapatan heran ke pendapatan heran yang lain ”Selamat Merayakan HUT-PI ke-164 tahun, BTM dan Keluarga
(NL 28)
Apa komentar anda ?