Jayapura, Nokenlive.com – Pembiayaan alokasi dana layanan kesehatan khusus orang asli Papua melalui program Kartu Papua Sehat (KPS) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Biak Numfor tahun 2018 meningkat mencapai Rp10,5 miliar.
“Dalam kurun waktu dua tahun Pemprov Papua telah menambah dana layanan kesehatan KPS dari Rp6 miliar tahun 2016 dan tahun 2017 sebesar Rp7,5 serta Rp10,5 miliar tahun 2018,” ungkap Pelaksana tugas Direktur RSUD Biak, dr Ricardo Mayor dihubungi di Biak, Sabtu.
Ia menyebutkan cakupan layanan kesehatan berobat menggunakan progra KPS meliputi lima kabupaten diantaranya Kabupaten Supiori, Waropen, Yapen Kepulauan, Biak Numfor dan Kabupaten Mamberamo Raya.
Dari data pasien yang berobat menggunakan fasilitas KPS di RSUD Biak setiap tahun, menurutnya jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap mencapai 34 ribu pasien.
“Jumlah ini setiap tahun diperkirakan akan meningkat karena pelayanan program KPS memberikan kemudahan setiap pasien orang asli Papua berobat di RSUD Biak,” ungkapnya.
Ia mengakui layanan program Kartu Papua Sehat dari kebijakan Gubernur Papua, Lukas Enembe berfungi untuk memberi dukungan bagi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Hingga, Sabtu, layanan pengobatan kesehatan pasien di RSUD Biak masih lancar melayani pengobatan pasien sesuai dengan jadwal di poliklinik rumah sakit, IGD selama 24 jam.
Berdasarkan data layanan kesehatan KPS untuk pelayanan khusus bagi warga asli Papua untuk pengobatan rawat inap kelas III di seluruh rumah sakit dan klinik-klinik milik organisasi keagamaan di pedalaman Papua.
Serta dana KPS juga dialokasikan bagi pelayanan pasien yang akan dirujuk ke rumah sakit di luar Papua seperti di Jakarta, Surabaya dan Makassar. (NL3)
Apa komentar anda ?