Jayapura, Nokenlive.com,- Saat melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di RSUD Dok II, Senin (20/08/2018), Ketua Komisi V DPR Papua, Yan P Mandenas mendapati adanya stok obat-obatan yang kian menipis.
Hal tersebut bukan hanya sekadar kabar burung yang beredar di kalangan wartawan, Minggu kemarin. Pasalnya, fakta yang terjadi di lapangan pun benar adanya.
Ini terungkap setelah Mandenas melakukan Sidak dan mengunjungi ruang-ruang vital di RSUD Dok II, termasuk gudang penyimpanan obat.
Diungkapkan oleh Penanggung Jawab gudang obat RSUD Dok II, Andrefina Karma, dalam penganggaran khususnya obat-obatan pada tahun lalu pihaknya masih mendapatkan alokasi dana hingga Rp 8 miliar, namun pada tahun ini berkurang menjadi Rp 2 miliar.
“Hal ini membuat stok obat berkurang ditambah utang piutang yang masih ada dengan pihak distributor yang biasanya bekerja dengan pihak RSUD Dok II,” ujarnya.
Kata dia, akibat dari belum membayarkan utang tersebut, maka pihak distributor pun enggan mendistribusikan obatnya lagi dan merenggangkan hubungan kerja sama.
“Karena itu, kami meminta pihak DPR Papua agar dapat mendorong Pemerintah Provinsi Papua untuk melunasi utang-utang tersebut, sehingga pendistribusian obat ke RSUD bisa stabil kembali,” harapnya. [Djaps]
Apa komentar anda ?