Jayapura, Nokenlive.com – Warga Kota Jayapura terbukti masih belum punya kesadaran tinggi untuk hidup mengutamakan kebersihan Kota. Ini terlihat dari jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan oleh petugas kebersihan DKP yang tiap paginya beroperasi menyisir lautan menggunakan speed boat.
Sampah-sampah yang didominasi oleh botol plastik dan sebagiannya jenis sampah yang berasal dari rumah tangga warga, tiap paginya bisa mencapai hingga 25 kantong plastik berukuran jumbo. Sampah-sampah itu mengapung dan terbawa arus hingga lautan.
Diungkapkan salah satu petugas DKP speed boat 03 Melky Makanuay, tiap paginya ia bersama rekannya, Petrus Youwe beroperasi di area Dok V hingga Pasir VI dengan membawa pulang puluhan tumpuk plastik yang berisikan sampah dari lautan.
Sampah-sampah yang sudah dikumpulkan itu lalu dibawa menuju dermaga kecil di Pantai Dok II untuk kemudian diangkut oleh truk sampah milik DKP.
“Begini sudah kerja kami tiap pagi, sampah dari laut kami bisa kumpul hingga 25 plastik. Kami beroperasi mulai jam 5 sampai jam 8 pagi,” ujar Melky, Kamis (16/08/2018).
Katanya, selama lima sampai enam tahun dirinya bekerja sebagai petugas DKP di laut, sampah-sampah tersebut tidak pernah habis, bahkan sehabis hujan sampah akan bertambah banyak.
“Kami tidak bisa targetkan karena kita tidak bisa mengambil banyak karena kondisi boat kami yang pendek ini. Disaat pantai lagi bersih kami harus menyusuri laut dengan serok,” ungkapnya.
Ia juga menuturkan, selama beroperasi terkadang dirinya bersama rekan harus menghadapi sejumlah kendala, misalnya cuaca, gelombang laut dan juga ketika air surut. Namun baginya, itu tidak menjadi masalah berarti demi kebersihan lingkungan di Kota Jayapura.
“Kami diberikan speed boat DKP 03 yang berukuran pendek areal operasi dari Dok V sampe pasir VI. Sudah lima tahun dan hampir enam tahun kita kerja setiap hari di laut. Air surut kita tidak beroperasi karena harus menunggu air pasang,” ujarnya.
Dirinya berharap, agar masyarakat kota Jayapura bisa sadar untuk membuang sampah tidak di sembarang tempat, karena menurutnya akan berimbas pada generasi berikutnya.
“Tanpa kami kota tidak indah dan tanpa kami warga tidak sehat. Kita berkerja tanpa mengeluh karena kita peduli dengan negeri sendiri,” tandasnya. [Djaps]
Apa komentar anda ?