Jayapura, Nokenlive.com –Reuni akbar dan Yubelium 50 tahun APDN Jayapura resmi di gelar di aula kampus IPDN Papua, Kamis (5/7/2018). Momen tersebut dikemas oleh panitia di awali dengan Seminar Nasional dan di buka oleh Pejabat Gubernur Mayjen TNI (Purn) Soedarmo, mewakili Mentri Dalam Negri,Tjahjo Kumolo.
” Dengan mengusung tema “Strategi Membangun Papua dalam Dua Dimensi”.
Menteri Dalam Negeri RI, Tjahjo Kumolo ,dalam sambutan yang dibacakan Penjabat Gubernur Papua mengharapkanpara alumni pendidikan tinggi kepamongprajaan dalam hal ini Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dapat menjadi Pamong yang inovatif.
“Saya berharap Alumni dapat senantiasa meningkatkan citra positif aparat pamong praja dan menjadi pionir dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan aparatur Pemerintah yang bersih,” Ungkap Soedarmo.
Mendagri meyakini bawa di manapun alumni IPDN bertugas maka hati dan pikirannya senantiasa terpaut dengan sikap dan perilaku kepamongprajaan yang diembannya.
“Seminar nasional yang merupakan rangkaian kegiatan Reuni Akbar dan Jubelium 50 Tahun APDN serta 70 Tahun Bhakti Purna Praja di Tanah Papua merupakan momen yang sangat berharga,” lanjutnya.
Terutama bagi para alumni untuk bangkit menjadi simpul-simpul utama dalam penyelenggaraan pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah.
Lebih lanjut, Mendagri menjelaskan dalam penyelenggaraan Pemerintahan NKRI terutama dalam proses penyelenggaraan Pemerintah daerah, jajaran Pamong Praja yang sebagian besar merupakan alumni pendidikan tinggi kepamongprajaan harus dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dan pembangunan daerah dan bangsa serta dapat menjadi penggerak revolusi mental.
“Kehadiran aparat Pamong Praja yang senantiasa dirindukan oleh rakyat karena melalui peran dan tanggung jawabnya, setiap warga negara dapat memperoleh pelayanan pemerintahan sesuai dengan dinamika kebutuhannya,” tandasnya.
Pemerintah mempunyai komitmen kuat untuk mendorong pemerataan pembangunan, mengurangi ketimpangan antara kawasan barat dan timur Indonesia. Salah satunya adalah di Provinsi Papua sejalan dengan Nawacita pemerintah untuk membangun dari pinggiran.
Hal ini merupakan bagian dari tiga dimensi dalam pendekatan percepatan pembangunan di Papua, dimensi pembangunan manusia, komoditas unggulan dan dimensi pemerintahan serta kewilayahan.
“Untuk itu para alumni pamong praja memiliki peran yang sangat strategis dan kita patut berbangga karena dalam sejarahnya, alumni pamong praja telah memberikan kontribusi yang besar terhadap penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia melalui tulisannya yang telah mendedikasikan diri dalam penugasan di seluruh Indonesia mulai dari pedesaan perbatasan dan dalam jabatan mulai dari Lurah, Camat, Bupati, Wali Kota dan Gubernur serta Menteri hingga Duta Besar,” tukasnya.
Ketua Panitia Penyelenggara, DR. Benhur Tomi Mano, MM dalam laporan mengatakan penyelenggaraan Yubelium dan Reuni Akbar APDN di Tanah Papua dalam rangka melihat kembali pengabdian korps pamong praja di tanah ini dari tiga generasi. Yaitu, lulusan OSIBA tahun 1948 – 1970, APDN 1969 -1990 serta IPDN tahun 1990-2018.
Dari tiga generasi ini, masing-masing mempunyai peran dan pengalaman yang berbeda-beda karena perkembangan Pemerintahan dari waktu ke waktu yang berawal dari Pemerintahan Belanda di Nieuw Guinea ke Pemerintahan Indonesia di Provinsi Irian Barat, Serta Provinsi Papua dan Papua Barat di tanah Papua sebagai bagian integral NKRI.
“ Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memahami sejarah pendidikan pamong praja generasi OSIBA yang didirikan oleh Residen Nieuw Guinea tahun 1948 ke APDN Jayapura tahun 1968 oleh Gubernur Irian Barat Frans Kaisiepo sampai dengan penggabungan 20 APDN di seluruh Indonesia menjadi IPDN oleh Mendagri Rudini pada 1991, “ Jelas BTM.
Sejarah ini mengingatkan kembali semangat dan jiwa pendidikan dalam mempersiapkan kader Pemerintahan yang mengatur dan mengurus rakyat di 2 Provinsi masing-masing Papua (28 kabupaten dan satu kota) dan Papua Barat (13 kabupaten dan satu kota).
“Korps ini bekerja untuk menghadirkan Pemerintahan di tengah-tengah rakyat dan memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan dekat dengan masyarakat demi tercapainya kerjahteraan,” tukasnya.
(LET)
Apa komentar anda ?