Sentani, Nokenlive.com – Pasca kejadian penembakan di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, dalam pelaksaan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, beberapa waktu lalu, pihak kepolisian lebih mempertebal kekuatan personel dengan menambah pasukan dari Kabupaten Mimika untuk mengamankan proses pemungutan suara yang berlangsung di wilayah tersebut.
“Jadi, kita memang ada penambahan pasukan dari Timika melalui laut, sekarang Kota Kenyam sudah aman dan pasukan juga sudah cukup,” ujar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat memberikan keterangan pers di Base Ops Lanud Jayapura, Minggu (1/7/2018) sore.
Lanjut Tito, apabila jumlah pasukan yang ditempatkan masih dirasakan kurang, maka pihaknya akan menambah lagi.
“Tapi tadi laporan dari Pak Kapolda Papua semua 100 persen sudah selesai pemilihannya. Kalau masalah hasilnya itu urusan KPU,” akunya.
Khusus untuk Pilkada Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Paniai, kata Tito, masih ada perbedaan pendapat antara KPU Kabupaten Paniai dan Panwaslu sehingga hal itu menjadi atensi KPU dan Bawaslu Provinsi Papua.
Lebih jelas kata mantan Kapolda Papua ini, seluruh proses mekanisme penyelesaian sengketa Pilkada diserahkan sepenuhnya kepada KPU selaku penyelenggara pemilu serta Panwaslu. Sementara Polri dan TNI lebih banyak kompetensinya mengenai pengamanan.
“Setelah itu silahkan nanti melalui mekanisme sambil kita menunggu penyelesaian dari KPU dan Panwas di tingkat kabupaten/kota. Nanti kita akan sampai kepada Ketua KPU RI dan Bawaslu RI untuk memberikan perhatian khusus supaya ada keputusan apakah hanya ada satu calon atau dua calon di Pilkada Paniai,” katanya.
Apabila pihak penyelenggara pemilu tingkat pusat sudah mengambil keputusan, maka Polri dan TNI akan amankan keputusan negara sesuai kesepakatan sebelumnya.
“Berapa pun kekuatan personel kita akan amankan. Jadi tidak boleh ada gangguan keamanan, kalau ada maka kita akan lakukan upaya hukukm secara tegas,” tandasnya. (Ahy)
Apa komentar anda ?