Jayapura, Nokenlive.com – Jika ada kabut dan mendung di pagi ini, tak semurung apa yang dirasakan oleh Lionel Messi cs, usai kalah telak 3-0 dari wakil Eropa Kroasia di laga kedua penyisihan grup D, Jumat (22/6) dini hari.
Strategi tiga bek yang dipasang sang arsitek, Jorge Sampaoli, berbalik menjadi malapetaka. Tim Tango dibuat berhenti menari oleh tim Vatreni-julukan Kroasia.
Meski diperkuat oleh dua penari ulungnya yang menjadi bintang di benua Eropa, Sergio Aguero dan Lionel Messi, Argentina tetap tak bisa berbuat banyak.
Kekalahan yang diderita Argentina ini menjadi sebuah balas dendam yang sempurna bagi Kroasia di penyisihan grup Piala Dunia. Pasalnya, dalam pertemuan pertama, Argentina berhasil membungkam Kroasia dengan skor 1-0 di Piala Dunia 1998.
Skuat besutan Zlatko Dalic sekaligus meraih torehan manis di Piala Dunia yang sama sejak 20 tahun lalu. Hasil dua laga dengan margin lima gol tanpa kebobolan, mengingatkan publik akan kisah indah tim pecahan Yugoslavia ini di pentas Piala Dunia 1998.
Jika 20 tahun lalu tim favorit juara Jerman yang dihajar dengan tiga gol tak berbalas, sekarang giliran salah satu favorit juara dengan lima peraih Ballon D’or, Lionel Messi.
Hasil ini menjadi kemenangan pertama bagi Kroasia yang sebelumnya memiliki rapor buruk dalam empat kali pertemuannya dengan wakil Eropa di Piala Dunia. Sekaligus menjadi kelolosan pertama ke babak gugur setelah Piala Dunia 1998.
Sementara bagi Argentina, kekalahan ini adalah yang terbesar di penyisihan grup Piala Dunia sejal terakhir kali mengalami kekalahan 1-6 dari Cekoslowakia di Piala Dunia 1958. Argentina juga menyamai rekor buruknya di Piala Dunia 1974, yang tak pernah menang di dua laga pembuka. [Djaps]
Apa komentar anda ?