Jayapura, Nokenlive – Tiga orang mengalami luka ringan dan satu pekerja lainnya meninggal dunia dalam insiden robohnya tiang penyangga balok saat proses pengecoran di Stadion Utama Papua Bangkit, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Sabtu (9/6/2018) malam.
Terkait insiden tersebut, PT Pembangunan Perumahan (PP) selaku kontraktor pengerjaan proyek Stadion Papua Bangkit memberikan klarifikasinya, guna mengklarifikasi kesimpang siuran info yang sempat beredar di media sosial.
“Jadi, insiden ini sudah ditangani oleh Polres Jayapura dan sudah berjalan penyelidikan dan olah TKP. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 12 malam, pada saat proses pengecoran penyangga balok,” terang Manajer Proyek PT PP, Dwi Aji Wicaksono kepada wartawan, Minggu (10/6/2018).
Ia menuturkan, dalam setiap pengerjaannya para pekerja selalu menjalankan sesuai prosedur dan standar keselamatan.
Hanya saja insiden yang dialami oleh pekerjanya itu adalah sebuah musibah yang tak diketahui dan tak diinginkan.
“Secara prosedural kita sudah jalankan mulai dari pemasangan penyangga dan lainnya, jadi bukan kolom tapi penyangga balok,” urai Dwi.
Pada saat proses pengecoran bagian lain sudah berjalan baik dan bagian terakhir barulah terjadi insiden dimaksud sehingga ada pekerja yang terjatuh.
“Kami sadari secara prosedur sudah kami penuhi, K3 juga tidak ada masalah karena semua pekerja pakai pengaman diri dan memenuhi standar, namun namanya musibah mungkin ini kami tidak inginkan tapi bisa terjadi,” ungkapnya.
Lanjut Dwi, untuk korban yang meninggal dunia bernama Sudi (30) asal Pasuruan, Jawa Timur, sudah disampaikan kepada pihak keluarganya.
Termasuk pula yang berkaitan dengan santunan dan pemulangan jenazah ke kampung halamannya.
“Korban dari kejadian ini sudah kami tangani dan satu meninggal dan sudah kami pulangkan ke keluarga dan santunan sudah kami berikan. Dari pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas,” jelasnya.
Selanjutnya ada tiga pekerja lain sudah pulang dari rumah sakit karena hanya mengalami luka ringan.
Dwi menambahkan, meski terjadi insiden tersebut, pihaknya tetap akan melanjutkan pekerjaan sehingga bisa selesai pada akhir Desember sesuai target.
Apalagi, progres di lapangan hampir 60 persen dan pihaknya masih terus bekerja keras untuk mengejar waktu yang ditargetkan.
“Pekerjaan ini harus tetap berjalan ke depan karena bagaimana pun ini harus selesai sampai akhir Desember. Tentunya dengan doa semua pihak pekerjaan ini akan selesai tepat waktu,” sambungnya.
Dwi menambahkan, insiden ini juga masih dalam proses penyelidikan Polres Jayapura.
Dirinya berharap, ke depan tidak ada insiden yang terjadi lagi, karena pembangunan Stadion Papua Bangkit harus tetap berlanjut.
Dwi juga meminta dukungan dan kerja sama dari pihak media juga eksternal agar insiden ini tidak menjadi hambatan dan tetap menjadi fokus bersama untuk menyelesaikan Stadion Papua Bangkit tepat waktu.
“Hal ini juga agar tidak ada pemberitaan yang berbeda dan simpang siur. Dan seperti itulah yang terjadi dalam insiden tersebut,” pungkasnya.
[Djaps]
Apa komentar anda ?