Biak, Nokenlive – Dinas Kebudayaan Biak Numfor bakal mengangkat tradisi “Merantau penduduk asli setempat.
Mengingat, suku Biak selama ini dikenal sebagai salah satu komunitas yang tersebar dimana-mana baik di Papua hingga ke berbagai daerah di Indonesia.
“Orang Biak tidak kemana-mana tapi ada dimana-mana” begitulah kutipan ucapan yang sering terdengar baik yang terucap dari mulut masyarakat hingga pejabat di Kabupaten Biak Numfor kala menyampaikan sambutan dan lain sebagainya.
Hal ini membuktikan bahwa orang Biak pada masa lampau telah berlayar ke banyak tempat di Papua bahkan di luar Papua dalam hal berperang hingga berdagang.
Bahkan, beberapa waktu lalu “kutipan” tersebut pernah menghiasi media sosial dan langsung mendapat tanggapan positif dari sejumlah warga yang merasa sebagai orang Biak maupun mereka mempunyai keterkaitan dengan sejarah masa lalu.
Tanggapan positif pun datang dari Kepala Dinas Kebudayaan Biak Numfor Aner Rumakito, ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (16/4/2018).
“Saya memberikan apresiasi terhadap keinginan itu dan memang kami sangat dukungnya,” tandasnya.
Menurutnya, dari kutipan di atas ini adalah sangat benar sebab dari adat kebiasaan orang Biak ada 3 hal penting yang harus diketahui.
Yang pertama, rumah yang artinya berbicara tentang suatu komunitas yakni komunitas orang Biak.
Kemudian parang, yang berarti berbicara tentang aktivitas, yaitu bagaimana orang Biak menghidupi keluarganya.
“Dan yang ketiga adalah perahu, dimana kita bicara tentang alat transportasi. Orang Biak bisa sampai kemana-mana karena alat transportasi ini. Jadi memang tidak salah sejarah membuktikan bahwa jaman dahulu orang Biak sudah mampu keluar kemana-mana dikarenakan adanya alat transportasi ini,” tandasnya Arner
Hal inilah yang membuat sehingga dari peradaban orang Biak cepat mengenal informasi dan juga cepat berkembang,“ tambahnya.
Aner juga menceritakan bahwa orang Biak jaman dulu merupakan suku yang suka bekerja baik di pesisir hingga ke pedalaman.
“Satu hal terbukti bahwa Papua di buka oleh guru-guru dari Ambon. Sesudah itu orang Biak yang mengajar orang Papua dari pesisir hingga ke pedalaman, sehingga dikatakan bahwa orang Biak itu ada dimana-mana sekalipun tidak ke mana-mana,” sambungnya.
Keterkaitan dengan kebudayaan Biak, Aner mengatakan bahwa hal ini memang sesuatu yang menantang yang perlu diangkat kembali dalam rangka melihat jati diri orang Biak itu sendiri.
(Hdk)
Apa komentar anda ?