Jayapura, Nokenlive.com – Komunitas Mahasiswa dan Pelajar Kabupaten Puncak di kota studi se – Indonesia telah melakukan aksi protes dan mendesak Pemerintah Kabupaten Puncak segera turunkan harga tiket pesawat khususnya pesawat Carravan milik Kabupaten Puncak yang selama melayani kebutuhan masyarakat dari Timika ke Ilaga, Bioga dan Sinak maupaun sebaliknya.
Ketua Komunitas Mahasiswa Pelajar Kabupaten Puncak di Kota studi Jayapura, Aper Kiwak, mengatakan aksi demo yang dilakukan mahasiswa karena belakangan ini diketahui pihak maskapai telah menaikkan kembali harga tiket.
“Jadi, kami melihat harga tiket pesawat ini banyak pungutan liar diluar, sehingga mahasiswa melakukan aksi protes langsung sampaikan ke Pemerintah Kabupaten terkait dengan tuntutan harga tiket pesawat yang pemerintah sudah beli pesawat bagi masyarakat harus turun,” kata Aper Kiwak kepada wartawan di Jayapura, Minggu (10/2/2019).
Menurut Kiwak, hasil pertemuan bersama Bupati Puncak Wilem Wandik telah disampaikan bahwa pemerintah masih menunggu surat sah yang dikeluarkan Kementrian Perhubungan terkait dua pesawat yang telah di beli dengan mengunakan dana APBD.
“Kami akan kawal terus aspirasi ini sampai ada keputusan dari Bupati terkait penetapan harga tiket dari Timika ke Ilaga, Bioga dan Sinak supaya masyarakat bisa menikmati fasilitas transportasi yang sudah di beli Pemerintah daerah untuk melayani masyarakat,” ujarnya.
Saat ini, kata Aper, harga tiket pesawat milik Pemerintah Kabupaten Puncak dari Timika ke Ilaga, Bioga dan Sinak mencapai Rp. 2 Juta. “Kami minta agar harga tiket diturunkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dimana saat ini harga tiket mencapai Rp. 2 juta,” jelasnya.
Dikatakan, Pemerintah daerah harus menetapkan harga tiket pesawat sesuai dengan kemampuan masyarakat. “Jika hasil keputusan nanti tidak sesuai, kami akan turunkan massa yang lebih luar biasa lagi untuk palang bandara ilaga,” katanya.
Aper Kiwak menambahkan perjuangan aspirasi mahasiswa dan pelajar di Papua maupun luar Papua sudah di dengar Bupati Willem Wandik dan tunggu hasil keputusan saja. “Jadi, Bupati minta kami tunggu saja nanti setelah penetapan APBD Kabupaten Puncak semua ini diatur,” kata Aper.
Bulan desember 2018, Pemerintah ijinkan masyarakat yang mau ke Puncak tiket hanya Rp. 300.000 khusus untuk dua pesawat milik Pemerintah. “Tapi setelah hari raya natal dan tahun baru harga tiket kembali lagi,” kata Kiwak.
Sementara itu, Perwakilan Mahasiswa Puncak di Timika, Awin Magai, mengatakan Pemerintah harus tetapkan harga tiket itu sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Pnucak.
“Jadi, kita tunggu dan apabila hasil tidak sesuai dengan tuntutan kami akan lakukan aksi terus sampai Pemerintah harus menjawab aspirasi masyarakat puncak,” kata Magai.
Magai juga soroti Dinas Perhubungan Kabupaten Puncak yang menginjinkan TNI – Polri menjadi agen penjualan tiket di bandara ilaga.
“Kita melihat kondisi riil di bandara ilaga itu yang jaga penjualan tiket pesawat itu TNI – Polri bukan pegawai perhubungan,” katanya.
Menurut Awin Magai, tugas aparat keamanan bukan menjadi agen penjualan tiket tapi menjaga keamanan daerah. “Kami tolak TNI – Polri jadi agen penjualan tiket di bandara ilaga dan Dinas Perhubungan harus bertanggung jawab dengan menempatkan pegawai di bandara,” tegasnya.
Mewakili masyarakat Kabupaten Puncak, Anies Kora, meminta kepada Pemerintah daerah dalam penetapan harga tiket nanti tidak lebih diatas Rp. 1 juta.
“Kalau harga tiket Rp. 1 juta kebawa kami terima karena sesuai dengan kondisi keadaan perekonomian kami sebagai masyarakat yang tidak mencapai harga tiket melebihi Rp. 1 juta,” kat Anies.
Masyarakat minta petugas penjualan tiket di Timika jangan bermain harga yang sudah ditetapkan Pemerintah. “Jika kami temukan ada permainan dari petugas penjual tiket tetap kami akan mengambil langkah yang lebih tegas dan pasti kami akan proses hukum,” ujarnya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Puncak harus melibatkan anak daerah sebagai agen penjualan tiket di Kabupaten Timika dan juga sebagai tenaga pilot.
“Harus mereka dilibatkan karena tujuan Pemerintah Kabupaten Puncak itu datangkan pesawat ini supaya anak daerah yang sudah siap itu dimanfaatkan supaya bekerja,” jelasnya.
(BM)





Apa komentar anda ?