NOKENLIVE-BIAK, Bak pepatah, “Sekali Mendayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui”, demikian hal dalam melakukan rangkaian tugas-tugasnya, Benhur Tommy Mano (BTM), ketika melakukan blusukan ke Kabupaten Biak Numfor, khususnya di Distrik Biak Timur, lebih khusus di kampung Yenusi dan Kampung Adibai.
Setelah melakukan kunjungan singkat dan pertemuan bersama para tenaga Pendamping Keluarga Harapan (PKH) di Kampung Yenusi, BTM melanjutkan perjalanan kunjungan dinas menuju kampung Adibai sebagai bagian dari tugas lanjutan staf ahli di kementrian sosial republic Indonesia, khususnya di bidang rehabilitasi sosial.
Mantan Walikota Jayapura dua periode itu, disambut dengan meriah secara adat Biak, iringan tarian Yosim Pancar dari beberapa Pemudi setempat, ditambah dengan suara musik khas tradisional dari Grup Musik Biak “Black Kamara” menambah semarak dan antusias masyarakat sekaligus warga jemaat Getsemani Adibai menyambut sang cucu dari Laurens Mano, seorang penerima injil pertama kali di teluk Metudebi-Tobati. Alam sekitarpun yang sejuk dengan langit yang cerah seolah ikut menyambut sang Putera Papua dari Tanah Tabi.
Prosesi pemasangan Mahkota di kepala BTM dan pemberian Noken asli khas Biak oleh Ketua Panitia Bapak Erik Usior, serta pemasangan gelang “Ai Sarak” di tangan kanan oleh salah satu tetua adat di kampung Adibai menjadi tanda beliau diangkat menjadi anak adat Biak dalam ikatan kekeluargaan yang kuat dan saling menghormati satu sama lain.
Kunjungan dan penyambutan yang berlangsung sederhana namun penuh makna dan nilai kekeluargaan itu, dihadiri oleh beberapa tokoh adat (Mananwir) dari beberapa kampung yang ada di sekitar distrik Biak Timur, Distrik Aur dan Juga Distrik Oridek, termasuk juga pemerintah Kampung Adibai, Kepala Kampung Rimba Jaya serta Ketua Panitia Pembangunan Gedung Gereja Baru Getsemani Adibai ditambah warga masyarakat di kampung Adibai.
Pada urutan rangkaian acara tersebut, Wakil Ketua Jemaat Henwani Kotaraja itu, dimintai kesediaan oleh Panitia Pembangunan Gedung Gereja Getsemani untuk membuka “Barapen” atau Bakar Batu, kemudian diajak untuk ikut melihat kondisi gedung Gereja yang pembangunannya sudah mencapai 70 %.
Dalam sambutannya, BTM menyampaikan Bahwa tugasnya sebagai staf ahli pada kementrian sosial khususnya di bidang rehabilitasi sosial, adalah Untuk Mengurusi Provinsi Papua, Provinsi Maluku dan Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta membantu Pemerintah pusat, untuk menurunkan angka kemiskinan di tigas Provinsi ini yang cukup tinggi.
Apa komentar anda ?