Yahukimo – Nokenlive.com
Ketua Panitia DR. Ones Pahabol, SE, MM mengatakan, Konfrensi Misi ke IV Gereja Injili di Indonesia (GIDI) dan Konfrensi GIDI Klasis Ninia, Wilayah Yahukimo merupakan satu fenomenal yang terjadi diwilayah lembah heluk, Ninia, kabupaten Yahukimo dimana dua acara besar diadakan secara bersamaan, sehingga ini merupakan berkat tersendiri bagi Yahukimo.
“Ini menjadi sejarah dan momentum sangat besar karena dua kegiatan besar yaitu Konferensi Misi GIDI ke IV dan Konferensi wilayah GIDI Klasis Ninia Yahukimo dengan waktu yang bersamaan pada tahun 2022 ini,” ucap DR. Ones Pahabol, SE, MM.
Kata Ketua Panitia Ones Pahabol, kabupaten Yahukimo dipercayakan menjadi tuan rumah dua momentum besar menjadi berkat tersediri bagi kabupaten Yahukimo, oleh karena itu ia menyampaikan banyak terima kasih kepada Badan Pengurus Pusat (BPP) Gereja Injili di Indonesia (GIDI).
“Puji Tuhan bahwa ini satu kepercayaan dari Tuhan sesuai dengan firman Tuhan dalam kitab Injil Roma 1:16-17 bagian b, “Karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya,” kata Ones Pahabol.
Dari ayat tersebut diatas, kata Ones Pahambol bahwa Injil menerobos kemana mana sampai keseluruh dunia.
Ia menceritakan para penginjil atau misionaris dari berbagai Negara Negara Barat datang ke Indonesia lebih khusus di Tanah Papua memberitakan kebenaran Injil di Tanah Papua menyelamatkan umat manusia.
Gereja ini juga punya historis serta memiliki sejarah tersendiri sehingga memberikan satu kepercayaan dari Tuhan memulai Gereja Injili di Indonesia Papua.
Kalau dulu Irian Jaya Barat, Irian Jaya sekarang Papua. Nama provinsi ini sudah beberapa kali berubah sesuai dengan perkembangan zaman sampai dengan sekarang pekermbangan Gereja ini sekarang sudah mendunia.
Untuk menjangkau kabar Injil di Pengunungan Tengah Papua, Tuhan mengutus misionari UFM Australia pada tahun 1950, Fred Dawson dan ketua UFM Robert Story dari Port Moresby, Papua New Guinea.
Merka datang ke Nederland New Guinea kota Hollandia yang saat ini bernama Sentani. Kemudian menyusul pada tahun 1952 Misi UFM dari Amerika, datang bergabung dengan misi yang sama mau menjangkau pengunungan Tengah Papua.
Pada tahun 1953 buat lapangan terbang pertama di Senggih dan dari situ memulai survey pertama (ekspedisi) dilakukan dengan pesawat pantauan dari udara di daerah pengunungan Tengah Papua.
Berkat dari misionaris misionaris itu berdirilah Gereja Injili di Indonesia pertama di Tanah Papua.
Hingga saat ini Gerja GIDI bukan saja berada di Papua tetapi telah menyebar keseluruh negeri nusantara.
Lalu peserta yang akan datang dimana dua atau tiga hari kedepan nanti akan datang delegasi akan masuk ke Yahukimo dari Wilayah Yahukimo 19 Klasis Ninia akan masuk.
Kemudian tanggal 17, 18 dan 19 Oktober 2022 itu acara puncak pembukaan dua koferenasi besar ini tiga hari berturut turut delegasi akan masuk dari Wilayah Yamo, Wilayah Toli, Wilayah Bogo itu mereka masuk melalui Wamena.
Bupati Yahukimo Didimus Yahuli bersama Presiden GIDI Dorman Wandikbo resmikan sebelas pembangunan sebagai sarana infrastruktur pendukung Konferensi Misi Gereja Injili di Indonesia ke – IV di Klasis Ninia.
Untuk kelancaran dua Konfrensi GIDI secara bersamaan kegiatan besar, Bupati Yahukimo Didimus Yahuli, SH membantu uang tunai sebesar Rp4 miliar.
Bupati Didimus Yahuli didampingi Presiden GIDI Dorman Wandikbo melaksanakan pentabisan sejumlah bangunan di lembah Heluk, Klasis Ninia Wilayah Yahukimo diantaranya, gedung terminal Bruno de Leeuw, pembangunan aula serbaguna, Gedung guest house 25 kamar.
Pembangunan 1 barank 4 pintu + 1 kopel rumah, pembangunan aula PLN, pembangunan sarana air bersih, pembangunan 3 jembatan kali uahaik, 1 kopel rumah guru sekolah Alkitab Anugrah, renovasi berat gereja dan renovasi berat 2 buah rumah missi. (RED)
Apa komentar anda ?