Oksibil – Nokenlive.com

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau mereka yang menamakan diri Organisasi Papua Merdeka (OPM) wilayah Galum Kupel, Pegunungan Bintang pimpinan Lamek Taplo kembali menebar teror dengan membakar 6 unit alat berat serta 1 unit mesin las milik PT DHR, Senin, (12/09/2022).
Pembakaran alat berat milik PT DHR di kampung Mangabip sedang sedang mengerjakan pembangunan jalan darat dari distrik Sebsebang menuju distrik Kiwirok kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Adapun alat berat milik PT DHR yang dibakar KKB, diantaranya excavator empat unit, buldozer merk komatsu 2 unit serta unit 1 mesin las.
“Selain membakar alat berat, KKB juga menembakan senjata sebanyak 6 kali,” ungkap kepala distrik Oksebang kabupaten Pegunungan Bintang, Stendi Setamanki.

Kepala distrik Oksebang, Stendi Setamanki lebih jauh menjelaskan, pelaku pembakaran alat berat tidak jauh beda dengan orang-orang yang melakukan tindakan pembakaran tanggal 2 September dikali Oksop serta penyerangan dan pembakaran di distrik Kiwirok tanggal 13 September 2021 lalu.
Ditempat sama, Kapolres Pegubin AKBP Cahyo Sukarinto S.I.K M. KP mengatakan, saat kejadian penyerangan dan pembakaran alat alat berat milik PT DHR, KKB mengeluarkan tembakan kearah masyarakat.
“Akibatnya masyarakat setempat lari menyelamatkan diri ke hutan bersama 34 orang pekerja,” ungkap Kapolres Pegubin, AKBP Cahyo Sukarinto.
Menurut keterangan Kapolres AKBP Cahyo Sukarinto, dari 34 karyawan PT DHR, 24 orang diantaranya berhasil lari menyelamatkan hingga ke Oksibil ibukota kabupaten Pegunungan Bintang. Mereka (pekerja) langsung melaporkan kejadian penyerangan dan pembakaran alat berat milik PT DHR.
Selain itu, para kerja juga melaporkan masih ada 10 orang karyawan lainnya terjebak di hutan saat lari menyelamatkan diri dari penyerangan KKB.
Mendengar masih ada 10 orang pekerja lainnya terjebak disekitar hutan lokasi kejadian penyerangan KKB, Senin, (13/09/22) tim gabungan Polres Pegunugan Bintang bersama Satgas Damai Cartenz terjun langsung melaksanakan evakuasi penyelamatan dilokasi kejadian, hingga sekitar pukul 13.25 WIT tim berhasil menyelamatkan kesepuluh pekerja dengan selamat.
“Tentunya aparat TNI/Polri akan mengambil langkah-langkah penegakkan hukum, karena peristiwa tersebut sangat mengganggu proses pembangunan jalan trans Papua yang sedang dikerjakan di kabupaten Pegunungan Bintang,” tegas Kapolres Pegunungan Bintang saat memberikan keterangan pers kepada media. (AQUINO NINGDANA)
Apa komentar anda ?