Tidak berlebihan rasanya saat penulis menyandingkan sosok Nelson Mandela dengan Bupati Meki Nawipa yang saat ini menjadi ujung tombak pemerintahan di Paniai, masih terkenang pertemuan di tahun 2008 kala itu, saat pria lulusan Deraya Flying School ini membeli pesawat jenis Cesna 172 M PK-HAC yang dinamakan Spirit Of Papua guna melatih putra-putri di daerah asalnya agar dididik menjadi Pilot Profesional. Memiliki profesi sebagai Pilot dirinya tak sekedar menginginkan penghasilan yang mapan dan hidup enak, justeru hati kecilnya diam-diam membangun asa tentang memajukan masyarakatnya agar memiliki masa depan yang cerah.
Proses tak pernah mengkhianati hasil, menapaki dunia politik yang jauh berbeda dari dunia sebelumnya, dengan mantap Meki Nawipa menerobos sekat-sekat perbedaan, memantapkan niat dan menetapkan tujuan mulia yang menjadi pijakan semata-mata demi mengurus masyarakatnya. Mari kita tengok hasil kerjanya, yang mungkin di Indonesia sendiri masih jarang ditemukan kepala daerah dengan tekad baja seperti sosoknya, misalnya saat membawa kebutuhan alkes bagi warganya di wilayah Meepago, dirinya menjadi satu-satunya Bupati yang menerbangkan sendiri Pesawat bermuatan barang-barang kebutuhan tersebut, tidak hanya itu Bupati Pilot ini bahkan ikut mengangkat boks-boks tersebut saat tiba di tujuan.
Di lain kesempatan, Meki Nawipa menjadi juru mudi perahu motor, yang sering digunakan untuk mengunjungi warganya yang bermukim di wilayah danau, dirinya memiliki gagasan agar warga sekitar diberdayakan melalui konsep desa wisata, dan disela-sela kesibukannya sebagai seorang Bupati, Meki Nawipa juga sesekali ikut mengurusi komoditi kopi, dengan gayanya yang santai, dirinya dengan telaten menjemur biji-biji kopi yang telah dipanen, “Saya tidak cari makan dengan jadi Bupati, saya makan dari hasil upaya sendiri”, tuturnya sembari tersenyum.
Gagasan cemerlang tak henti dilahirkan olehnya, termasuk menggandeng OJK, Bank Indonesia dan Bank Papua guna mendorong layanan keuangan tanpa kantor bagi para petani kopi di daerahnya. “Kami ingin mendorong semua sektor termasuk komoditi Pertanian yang menjadi unggulan yakni Kopi, agar layanan perbankan ini bisa secara efektif menyentuh langsung ke masyarakat”, ujarnya pada kesempatan tersebut.
Di tahun 2020 Meki Nawipa membawa kabar gembira dengan mengeluarkan kebijakan perekrutan Pegawai Negeri Sipil seratus persen adalah anak-anak Asli Papua, dirinya membuktikan bahwa komitmennya sebagai Bupati kepala daerah setempat untuk memperhatikan nasib warganya bukan sekedar janji manis belaka, kebijakan ini mendapatkan apresiasi luar biasa dari publik Papua.
Dirinya tak ingin pujian, Meki Nawipa hanya menginginkan agar manusia sebagai manifestasi Tuhan di muka bumi mendapatkan keadilan dan kesejahteraan, dirinya tak memupuk ego sebagai pemimpin, disinilah Meki Nawipa mengulang kembali kisah inspiratif Nelson Mandela yang melawan sistem Apartheid dengan mengawinkan politik dan ekonomi hingga menjadikan Afrika Selatan saat ini memiliki kontribusi investasi hampir 70 persen di seluruh kawasan Afrika, jejak ini kemudian diikuti oleh Seorang Bupati nun jauh di Pedalaman Papua, yang menyadari bahwa niat baik dan kerja keras adalah jembatan bagi dirinya, tak peduli seberapa susahnya letak geografis yang menjadi penghalang, Meki Nawipa lahir sebagai pribadi yang multitalenta bukan untuk menepuk dada, dirinya berupaya agar kedua tangannya terus bisa merangkul masalah yang menjadi kegelisahan di hati masyarakatnya dan membawa mereka terbang tinggi agar bisa melihat masa depan cemerlang yang tengah menanti.
Penulis : Tim Redaksi
Apa komentar anda ?