Jayapura, Nokenlive.com – Penundaan PON 20 ke Oktober 2021 tahun depan mendapatkan tanggapan dari Pelatih Futsal Papua Daud Arim yang menilai penundaan tersebut sangat tepat, namun jika atlet dirumahkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus KONI Papua dapat memperhatikan atlet daerah atau kabupaten yang saat ini masih berada di Jayapura lakukan TC.
“Rumahkan atlet solusi yang terbaik karena corona ini juga, kalau sudah berakhir segera masukan atlet ke penampungan lagi. Tapi ada atlet kita dari daerah mereka masih TC di Jayapura, dari KONI mungkin bisa perhatikan itu juga,” kata Daud Arim melalui sambungan telepon, Senin (27/04).
Dikatakan mantan pemain Persipura Jayapura ini, apapun keputusan dan kebijakan untuk dirumahkan atlet. Futsal Papua tetap mendukung, hanya saja memang intensitas program latihan akan jauh berbeda saat TC sebelumnya.
“Apa yang diputuskan KONI Papua dan Puslatprov untuk rumahkan atlet pasti sudah dipertimbangkan, dan kita dukung itu karena corona ini sangat dampak bagi semua termasuk dunia olahraga,” ujarnya.
Kendati demikian kata Daud, para atlet ini meski dirumahkan, program latihan tetap berjalan dengan mengintruksikan masing-masing atlet untuk berlatih sambil di pantau melalui kiriman video latihan kepada tim pelatih.
“Jika dirumahkan atlet tetap latihan, kita akan pantau mereka dengan kirimkan video latihan. Program tetap jalan, meski akan berbeda saat TC, namun sebelumnya atlet futsal akan lakukan sejumlah test berat badan, sehingga kembali bisa tahu apa yang dilakukan setelah dirumahkan,” ungkapnya.
Ditambahkan dengan adanya virus corona sangat mempengaruhi dunia olahraga, termasuk persiapan penyelenggaraan PON Papua yang tidak maksimal.
“Berdampak pasti bagi persiapan 37 cabang olahraga yang membuat intensitas latihan dikurangi, namun dimundurkan PON segala persiapan lebih baik dengan rentang waktu yang cukup lama agar mencapai prestasi medali emas nantinya,” pungkasnya.
(Yod)
Apa komentar anda ?