Wamena, Nokenlive.com – Komandan Detasemen Angatan Udara Wamena, Mayor Penerbang Arif Sudjatmiko mengklarifikasi insiden yang sempat terjadi pada hari sabtu (4/4/2020) di Bandar Udara Wamena.
Diakuinya, memang Pesawat Herkules membawa penumpang Sipil, namun sifatnya hanyalah Transit di Wamena dan hal ini sempat terjadi permasalahan, walaupun penumpang sempat mengikuti langah prosedur bagi penumpang yang mendarat, serta sampai kepada karantina di Bandar Udara Wamena.
Diakuinya, penumpang yang ikut Pesawat Herkules adalah permintaan dari Bupati Jayapura dan Bupati Kerom, dan diantaranya ada tenaga medis serta juga ada permintaan untuk menerbangkan 28 penumpang asal Jayapura yang saat ini berada di Biak.
“Penumpang yang dibawa atas permohonan dan permintaan dari Bupati Jayapura dan Bupati Kerom,” jelas Arif.
Dirinya menegaskan, tidak ada penumpang yang turun di Wamena ataupun berdiam di Wamena, karena semuanya sudah dipulangkan.
Diakuinya, TNI-AU tetap berkomitment penuh dalam proses dan langkah mengantisipasi penyebaran Virus Covid-19 khususnya di Wilayah Papua.
“Mengingat Bupati sempat mengutarakan bahwa TNI-AU tidak berkomitment, namun saya tegaskan sekali lagi tidak seperti itu, karena TNI-AU siap bekerja sessuai perintah dalam mengirim APD ke seluruh wilayah terutama di Wilayah Papua,” ungkap Arif.
Arif mengakui, yang dibawa adalah tenaga medis yang diminta langsung oleh Bupati Kerom dan Bupati Jayapura.

Dirinya juga meminta kepada ASN yang baru kembali dari Dinas Luar, harap dilakukan Karantina Mandiri.
“Karena saya lihat sendiri, ada ASN yang baru kembali dari Jakarta tapi nyatanya masih melaksankan tugasnya, jadi mohon untuk kesadarannya untuk antisipasi penyebaran Covid -19 di Wilayah Wamena,” kata Arif.
Bupati Kabupaten Jayawijaya Jhon Ricahrd Banua, SE.M.Si mengakui, tidak menerima surat keterangan dari Komandan Detasemen Angatan Udara Wamena terutama untuk Ke-10 penumpang yang sempat transit di Bandar Udara Wamena.
Ke-10 Penumpang tersebut menggunakan Pesawat Herkules TNI-AU dari Biak – Timika yang direncanakan akan turun di Jayapura.
“Kalau saya itu ada 6 orang yang miliki surat dari Bupati Jayapura dan Bupati Kerom, kenapa Komandan AURI tidak melaporkan ke Pemerintah, tapi surat itu tidak ada jadi kami merasa bahwa itu penumpang yang tidak ada rekomendasi dari siapapun,” ungap Bupati Jayawijaya, Senin (6/4) di Wamena.
Menurut Bupati, jika ada penyampaian surat keterangan kepada pemerintah, tentunya akan di pertimbangkan oleh Pemerintah Jayawijaya, apalagi Ke-6 orang yang dimaksudkan adalah tenaga Medis.
Bupati Banua juga mempertanyakan ke-6 penumpang yang sempat transit di Bandar Udara Wamena.
“Kan ada 10 duanya anggota TNI, terus yang dibilang kan 6 orang, terus yang dua itu siapa, dan kemarin saya telepon Komandan AURI dan diatakan tidak ada surat-surat, jadi saya minta dikembalikan semua,” ungkap Bupati Banua.
Jelas Bupati, Pemerintah Jayawijaya mengantisipasi adanya penupang masuk ke Wamena, apalagi kita ketahui bersama bahwa di Timika sudah ada yang postitif Covid-19.
(Ema/Jack)
Apa komentar anda ?