Kota Jayapura, Nokenlive.com – Jelang penutupan pameran Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) sore tadi Rabu (28/11/18), sejumlah mama-mama Papua yang menjajakan jualan mereka seperti Noken, kalung, anting, dompet, dan juga souvenir lainnya mendatangi Merry Yoweni, Ketua KAPP, guna meminta semacam kompensasi dari pengelola pameran, diberikan tip (uang transport), sebagai ongkos kepada mereka (mama-mama).
Karena tidak direspon oleh panitia pengelola, membuat mama-mama yang sudah dua hari menjajakan beragam aksesoris ala Papua tersebut di halaman kantor gubernur itu, terpaksa di tanggapi negatif dengan sejumlah kata-kata yang tidak berkenaan, membuat situasi di depan kantor gubernur Papua memanas dan mengundang perhatian seluruh pengunjung yang hadir menyaksikan jalannya pameran tersebut.
Sontak Merry Yoweni langsung menanggapinya dengan mendatangi sejumlah pedagang di tengah-tengah tenda, kemudian memberikan penjelasan lewat pengeras suara.
Di sela-sela penyampaian yang diungkapkan ketua KAPP, ada beberapa mama-mama yang membalasnya, dengan berdalih mereka hanya meminta uang taksi pulang kepada penyelenggara, karena alamat tempat tinggal mereka jauh.
Usai memberikan penjelasan kepada mama-mama pedagang, Merry Yoweni kepada nokenlive.com mengatakan pihak KAPP hanya memfasilitasi pengusaha asli Papua yang ada, untuk menjajakan dagangan mereka di halaman kantor gubernur Papua, usai panitia pengelola mendapat disposisi dari gubernur terkait penggunaan halaman kantor gubernur guna penyelenggaraan pameran yang sedianya digelar selama tiga hari, dari tanggal 27 sampai 29 November 2018.
Karena pada tanggal 29 bakal di gelar upacara peringatan HUT KORPRI tingkat provinsi, membuat KAPP bekerja keras melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah, guna mengutus perwakilan supaya menutup pameran ini pada tanggal 28 November.
Merry juga berterima kasih kepada bapak wakil gubernur Papua, yang berkenaan menguhubungi dirinya, guna memberikan jalan terkait utusan pemerintah provinsi yang bakal menutup kegiatan Pameran KAPP, yang langsung di tindak lanjuti oleh bagian protokoler dengan menunjuk staf ahli gubernur.
“Kami berterima kasih kepada jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Papua, karena sudah meluangkan waktu dalam mendatangi pameran, kemudian bersedia mengakomodir seluruh pedagang asli Papua pengrajin noken supaya membuat kelompok-kelompok, untuk di data sebagai pembuat souvenir pada PON XX tahun 2020 mendatang”, Tambah Ketua KAPP.
Merry menegaskan target KAPP sebagian telah tercapai, yakni mendorong mama-mama pengrajin noken, dari pada pengusaha non Papua lainnya yang masuk kemudian mengelola souvenir bagi atlet PON, pihaknya sudah berupaya mendapatkan bagian ini, selanjutnya memberikan kesempatan kepada mama-mama.
Disinggung mengenai ricuh dengan mama-mama pedagang dalam pameran KAPP di halaman kantor gubernur Papua selama dua hari belakangan, Merry Yoweni sampaikan itu dinamika organisasi, karena pihaknya tidak mengetahui siapa yang mendalangi para pedagang, untuk ribut dan menagih uang tip pada pengelola pameran, ketua KAPP mengungkapkan bahwa itu hal yang biasa terjadi.
“KAPP tidak memiliki operasional sama sekali, dan untuk menyelenggarakan pameran seperti ini, dirinya mengambil kredit secara pribadi, guna mendanai jalannya pameran, karena menurutnya itu adalah konsekuensi sebagai seorang pemimpin”, tegas Merry.
Ketua KAPP berharap agar pameran yang di galakan oleh Kamar Adat Pengusaha Papua ini bisa ditutup dengan baik oleh perwakilan dari pemerintah, kemudian mengosongkan halaman kantor gubernur untuk dibersihkan dan siap di pakai upacara peringatan HUT KORPRI pada hari kamis 29 November 2018. (RH)
Apa komentar anda ?